Perempuan yang lahir dengan nama Nia Iskandar Dinata pada 4 Maret 1970 di Jakarta ini adalah salah satu sutradara wanita ternama negeri ini.
Nia Dinata yang mengagumi aktor George Clooney pada hari ini berusia 53 tahun.
Perempuan keturunan Sunda dan Minang ini adalah cucu pahlawan nasional Otto Iskandardinata dan juga putri dari Dicky Iskandardinata.
Selain itu, Nia Dinata merupakan ipar dari Ersa Mayori.
Selesai Season 3, Berlanjut Serba-serbi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba 4 Sebelum terjun langsung dalam industri film, Nia setelah lulus SMA Negeri 34 Jakarta, Jakarta pada 1988.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Amerika Serikat, tepatnya di Elizabethtown College dan mengambil program film di NYU Tisch School of Art, Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari p2k.unkris.ac.id.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, barulah Nia mendalami karier sebagai sutradara yang berawal dari pembuatan klip video dan film iklan.
Lalu, pada awal 2000, Nia memberanikan diri membangun perusahaan film independen bernama Kalyana Shira Film.
Dua tahun kemudian, ia menjadi sutradara sekaligus produser film Ca Bau Kan yang diadaptasi dari novel dengan judul sama karya novelis Remy Sylado.
Film tersebut mengisahkan tentang situasi keturunan Tionghoa di Indonesia pada 1930-an.
Film garapan Nia ini pun berhasil meraih beberapa penghargaan dari berbagai festival kelas internasional.
Pada 2004, Nia menyutradarai film Arisan! yang sangat sukses dan terbukti meraih beberapa penghargaan, termasuk dari Festival Film Indonesia dan MTV Movie Awards.
Karya berikutnya yang digarap oleh Nia juga mendapat pujian dari kritikus film, yaitu Berbagi Suami film tentang poligami dalam tiga segmen dan melibatkan jumlah pemain film ternama, seperti Ria Irawan, Jajang C.
Noer, dan Tio Pakusadewo.
Profil Woo Do Hwan, Aktor yang Merasa Dirugikan oleh Kim Sae Ron Tak hanya itu, ia juga banyak bekerja di belakang layar sebagai sutradara, penulis, atau produser dari beberapa film, antara lain Joni be Brave (2003), Biola Tak Berdawai (2003), Kontrak Joni (2005), Quickie Express (2007), Meraih Mimpi (2009), Arisan! 2 (2011), dan Langit Biru (2011).
Nia pun pernah menggarap serial terbaru pada 2022 berjudul Suka Duka Berduka bersama Andri Cung dan ia juga menjadi penulisnya dengan Agasyah Karim dan Khalid Kashogi.
Serial tersebut menceritakan tentang kehidupan keluarga Afan yang merupakan keluarga terpandang di Ibu Kota.
Suatu hari, Rauf Afan ditemukan Istri mudanya, Lilis (Atiqah Hasiholan) telah meninggal dunia lantaran terkena serangan jantung, usai berkali-kali menyantap sate kambing, durian, dan bir dingin.
Demi menghormati mendiang almarhum, pengajian pun dilaksanakan secara rutin pada hari ketiga, hari ketujuh, dan hari ke empat puluh.
Dari sini, beragam cerita dan emosi bermunculan satu persatu dari anak, cucu, dan saudara Rauf Afan.
Adapun, pemain serial ini selain Atiqah Hasiholan, di antaranya Ersa Mayori, Luna Maya, Oka Antara, dan Tora Sudiro.
Selain berkarier di belakang layar, Nia Dinata pernah terjun dalam seni tari.
Salah satu karyanya dalam seni tari adalah ketika ia berkolaborasi dengan maestro tari bernama Tom Ibnur.
Saat itu, Nia dijadikan penulis naskah dalam karya tari Padusi yang mengangkat legenda perempuan Minangkabau.
Karya yang disutradarai Rama Soeprapto ini berhasil dipentaskan dengan sangat memukau di salah satu teater di Jakarta, Teater Besar Taman Ismail Marzuki.
Pilihan Editor: Sutradara Perempuan di Ajang Oscar Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.