Apakah Anda sedang mengalami menopause, memulai atau menghentikan kontrasepsi hormonal, atau hanya mengalami fluktuasi hormon yang lebih banyak dari biasanya, kulit Anda mungkin mulai berubah.
Ini bisa bermanifestasi sebagai jerawat hormonal, melasma, perubahan tekstur, dan masih banyak lagi.
Dengan mengingat semua ini, akan sangat sulit untuk mengetahui bagaimana tepatnya, merawat kulit Anda selama waktu-waktu perubahan tersebut.
Namun ada beberapa tips untuk mendukug perubahan pada kulit yang disebabkan fluktuasi hormon.
Meski tubuh setiap orang berbeda, tetapi tips di bawah ini pasti bisa membantu Anda memulai.
Benarkah Memakai Kaus Kaki Bisa Membuat Tidur Lebih Nyenyak? Jika Anda berjuang dengan jerawat hormonal atau pori-pori tersumbat, maka Anda ingin menambahkan beberapa bahan aktif ke rutinitas topikal Anda jika Anda belum memasukkannya.
Cari produk dengan asam salisilat, retinol lembut, dan niacinamide.
Anda kemudian ingin melindungi bahan aktif tersebut dengan hidrator pendukung penghalang, seperti asam hialuronat, ceramide, peptida, serta minyak nonkomedogenik, seperti minyak biji rosehip dan minyak biji anggur.
Dengan cara ini, kulit Anda memiliki waktu untuk pulih dari aktivitas yang intens.
Tidak yakin bagaimana cara mengerjakan semuanya menjadi satu rutinitas? Anda mungkin ingin memilih metode skin cycling.
Sedangkan bagi mereka yang rutin konsultasi ke dokter kulit, ada baiknya untuk melihat bagaimana mereka dapat mendukung Anda selama fluktuasi hormonal ini, baik dengan produk topikal, perawatan di klinik, atau obat-obatan oral.
Cara Mengetahui Penyebab Jerawat Melalui Face Mapping Suplemen kolagen bukanlah ide yang buruk untuk mendukung kesehatan kulit, tetapi sangat membantu selama menopause.
Pergeseran hormon khusus ini terkenal terkait dengan penurunan kolagen.
Ya, kadar kolagen Anda secara alami turun sekitar 1% per tahun setelah Anda memasuki usia pertengahan 20-an, tetapi begitu Anda mencapai menopause, Anda mengalami penurunan kolagen sebesar 30 persen dalam lima tahun pertama, dan dengan penurunan 2 persen setiap tahun setelah itu.
Penurunan drastis ini dapat terjadi dengan beberapa perubahan penting — yaitu, kerutan dan kendur.
Solusinya tambahkan suplemen kolagen ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda.
Carilah campuran dengan peptida kolagen terhidrolisis, karena bentuk ini lebih mampu mendukung elastisitas kulit dan kepadatan kolagen kulit, menurut penelitian.
Peptida kolagen terhidrolisis telah terbukti membantu meningkatkan produksi alami kolagen tubuh dan molekul lain yang membentuk kulit, seperti elastin dan fibrillin.
.
Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi kualitas tidur Anda, oleh karena itu lebih penting untuk memprioritaskan istirahat selama waktu-waktu ini.
Jika Anda kurang tidur malam dapat memicu stres oksidatif dan menurunkan pertahanan antioksidan Anda, membuat tubuh (dan kulit) rentan terhadap kerusakan oksidatif.
Belum lagi, kurang tidur meningkatkan kortisol (hormon stres yang terkenal), yang dapat memecah kolagen dari waktu ke waktu, itulah sebabnya banyak ahli menganggap tidur sebagai bagian penting dari “anti rutinitas kulit “-penuaan”.
MIND BODY GREEN Pilihan editor: Pengaruh Perubahan Hormon pada Kulit di Setiap Tahap Usia